Materi Sumber Energi dan Penggunaannya - Konsep Fisika SMA
Keterbatasan Energi dan Dampaknya Bagi Kehidupan
Energi terbarukan dikembangkan di Indonesia untuk mengatasi terbatasnya energi tak terbarukan. Salah satunya pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) di Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap), Provinsi Sulawesi Selatan yang baru diresmikan pada bulan Juli 2018. PLTB ini berdiri di lahan seluas 100 hektar dengan 30 Wind Turbin Generator (WTG) yang dapat menghasilkan daya sebesar 75 MW. Setiap turbin PLTB menghasilkan listrik 2,5 MW. Apabila satu rumah tangga membutuhkan listrik 900 watt, PLTB mampu mengaliri kurang lebih 2.777 rumah tangga. Hal ini dapat dijadikan alternatif pengganti energi fosil sebagai penghasil listrik. Adakah alternatif sumber energi lain yang dapat dikembangkan di Indonesia? Bagaimana solusi yang bisa dilakukan untuk mengatasi keterbatasan energi? Mari kita bahas materi keterbatasan energi dan dampaknya bagi kehidupan.
Sumber Energi dan Penggunaannya
Kegiatan manusia membutuhkan energi, baik energi yang langsung bisa digunakan atau energi yang harus diproses terlebih dahulu. Bedasarkan kelestariannya, sumber energi terbagi menjadi dua yaitu sumber energi terbarukan dan sumber energi tak terbarukan.
1. Kelestarian Sumber Energi
Apakah perbedaan sumber energi terbarukan dan sumber energi tak terbarukan?
a. Sumber Energi Terbarukan
Sumber energi terbarukan adalah sumber energi yang dapat diperoleh ulang, cepat dipulihkan kembali secara alami, dan prosesnya berkelanjutan. Energi terbarukan dihasilkan dari sumber daya energi yang secara alami tidak akan habis bahkan berkelanjutan jika dikelola dengan baik. Energi terbarukan kerap disebut juga sebagai energi berkelanjutan (sustainable energy). Sumber energi terbarukan adalah sumber energi ramah lingkungan yang tidak mencemari lingkungan dan tidak memberikan kontribusi terhadap perubahan iklim dan pemanasan global. Contoh energi angin, air, dan matahari.
b. Sumber Energi Tak Terbarukan
Sumber energi tak terbarukan adalah sumber energi yang diperoleh dari sumber daya alam yang waktu pembentukannya sampai jutaan tahun. Apabila sejumlah sumbernya digunakan terus menerus, untuk mengganti sumber sejenis dengan jumlah sama akan membutuhkan waktu jutaan tahun. Oleh karena itu, sumber energi ini disebut energi tak terbarukan.
2. Penggunaan Sumber Energi dan Dampaknya Bagi Lingkungan
Penggunaan energi di beberapa sektor membutuhkan jumlah energi yang berbeda. Dominasi energi dalam setiap sektor juga berbeda. Energi digunakan pada sektor industri, transportasi, rumah tangga, komersial, ketenagalistrikan, dan sektor nonenergi.
a. Sektor Industri
Penggunaan sumber energi dalam sektor industri digunakan untuk proses produksi seperti menggerakkan peralatan atau mesin, memindahkan barang, memanaskan dan mengeringkan bahan, serta mengatur suhu ruangan penyimpanan. Sumber energi yang digunakan adalah batu bara, produk minyak, gas, dan biomassa. Kebutuhan listrik dipenuhi dari PLN atau pembangkit sendiri menggunakan bahan bakar minyak, gas, atau batu bara. Sebagian industri seperti industri pengolahan kelapa sawit menggunakan limbah biomassa untuk pembangkit tenaga listrik.
b. Sektor Transportasi
Pada sektor transportasi, sumber energi yang paling besar penggunaannya adalah BBM. Gas dan biofuel juga digunakan, tetapi dalam jumlah sangat kecil. Pertumbuhan ekonomi dan pertambahan jumlah penduduk menyebabkan peningkatan permintaan sarana transportasi dan daya beli kendaraan sehingga memengaruhi permintaan energi.
c. Sektor Rumah Tangga
Sektor rumah tangga memerlukan energi unttuk penerangan, mendinginkan ruangan, memasak, dan menghidupkan peralatan listrik. Sumber energi yang digunakan yaitu elpiji, listrik, minyak tanah, dan gas. Kebutuhan energi saat memasak dipenuhi dengan pembakaran BBM, elpiji, dan gas bumi. Untuk menyalakan atau menghidupkan alat-alat elektronik membutuhkan listrik. Di daerah yang tidak dijangkau listrik harus menggunakan lampu minyak tanah untuk penerangan.
d. Sektor Komersial
Penggunaan energi pada sektor komersial meliputi hotel, toko, gedung perkantoran, rumah sakit, dan rumah makan. Sumber energi yang digunakan dalam sektor ini yaitu listrik, BBM, gas bumi, dan elpiji. Sumber energi yang paling banyak digunakan yaitu listrik untuk pendingin ruangan, penerangan, dan menyalakan alat-alat elektronik.
Bagaimana Kondisi Sumber Energi Tersebut di Indonesia?
a. Minyak Bumi dan BBM
Kontribusi minyak pada tahun 2015 terhadap bauran energi primer sekitar 42%. Oleh karena harga minyak terus meningkat dan cadangan makin berkurang, pemerintah berencana untuk mengurangi ketergantungan terhadap minyak bumi dan BBM. Namun, tidak semua kegiatan dapat diganti dengan energi lainnya sehingga pemakaian minyak bumi dan BBM pada masa yang akan datang diperkirakan terus meningkat. BBM diolah dari minyak bumi baik produksi sendiri maupun impor.
b. Gas Bumi
Gas bumi memiliki pangsa sekitar 15% di Indonesia. Produksi gas bumi sebagian besar dimanfaatkan untuk ekspor dalam bentuk LNG dan gas pipa. Pada masa yang akan datang diperkirakan permintaan gas bumi makin meningkat akibat harga minyak yang terus meningkat.
c. Batu Bara
Cadangan batu bara lebih besar dibanding cadangan minyak dan gas bumi. Batu bara dapat diolah menjadi batu bara cair untuk menggantikan BBM. Kebutuhan batu bara dalam negeri dapat dipenuhi dengan cadangan nasional. Oleh karena cadangan mencukupi, batu bara dapat diekspor. Namun, pembakaran batu bara menghasilkan emisi gas rumah kaca sehingga peningkatan produksi batu bara mungkin akan terkendala jika kampanye kelestarian lingkungan masih gencar.
d. Listrik
Permintaan listrik akan terus bertambah seiiring dengan perkembangan ekonomi dan pertambahan jumlah penduduk. Kebutuhan listrik dipenuhi dari berbagai pembangkit listrik. Sebagian besar pembangkit listrik menggunakan bahan bakar batu bara dan gas. Sisanya menggunakan pembangkit diesel, BBM, hidro, dan panas bumi.
e. Energi Baru Terbarukan
Energi baru terbarukan meliputi panas bumi, tenaga air, bahan bakar nabati, biomassa, tenaga surya, energi angin, nuklir, batu bara cair, dan metana batu bara.
Sekarang apa dampak negatif penggunaan bahan bakar fosil terhadap lingkungan? Penggunaan bahan bakar fosil berdampak kepada lingkungan. Bagaimana dampak eksplorasi dan eksploitasi energi terhadap lingkungan? Selain berdampak pada lingkungan, eksploitasi dan eksplorasi juga berdampak terhadap kesehatan dan ekonomi.
- Penggunaan bahan bakar fosil menghasilkan emisi CO2 yang tinggi. Selain itu, bahan bakar fosil yang digunakan pada mesin menghasilkan polutan lain yaitu debu dan asap yang mengakibatkan pencemaran udara. Polutan ini mengganggu kesehatan makhluk hidup, terutama penyakit saluran pernapasan pada manusia.
- Sumber energi dieksplorasi dan dieksploitasi dengan kegiatan pertambangan. Potensi pertambangan di suatu daerah akan menyumbang perekonomian daerah. Namun, eksplorasi dan eksploitasi yang dilakukan terus-menerus akan menurunkan kualitas tanah, mengganggu kualitas air tanah, pencemaran udara, dan polusi udara.
- Energi termal yang dihasilkan dari pengolahan sumber energi menjadi energi listrik dapat merusak lingkungan jika dalam jumlah yang besar. Energi termal yang dibuang dapat meningkatkan suhu air di lingkungan. Akibatnya, jumlah oksigen terlarut berkurang, meningkatkan kadar racun, dan bahkan dapat menimbulkan kematian populasi ekosistem air.
3. Pembangkit Listrik
Dalam memenuhi kebutuhan tenaga listrik nasional, penyedian tenaga listrik di Indonesia tidak hanya dilakukan oleh PT PLN (Persero).
Penyedian tenaga listrik juga dilakukan oleh pihak swasta yaitu Independent Power Producer (IPP), Private Power Utility (PPU), dan Izin Operasi (IO) nonbahan bakar minyak. Apa saja pembangkit listrik yang sudah dikembangkan di Indonesia? Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG), Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD), dan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP).
Sumber: Risdiyani Chasanah, dkk. 2019. Fisika Untuk SMA/MA STEM. Yogyakarta: Penerbit Intan Pariwara
0 Response to "Materi Sumber Energi dan Penggunaannya - Konsep Fisika SMA"
Post a Comment